BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Keanekaragaman
flora dan fauna di suatu wilayah tidak terlepas dari dukungan kondisi di
wilayah itu. Ada tumbuhan yang hanya dapat tumbuh di daerah yang beriklim
tropis, dimana banyak curah hujan dan sinar matahari, dan ada yang hanya dapat
tumbuh di daerah yang dingin dan lembab. Tumbuhan merupakan makhluk hidup yng
menetap, memiliki dinding sel yang terdiri atas selulosa dan sumber bahan
mkanan dari gas dan air, melalui bantuan klorofil dalam cahaya. Tumbuhan di
permukaan bumi sebaagaai obyek kajian bagi ahli geogrfi tumbuhan.
Proses migrasi pada
tumbuhan di pengaruhi factor kemampuanya berevolusi, kemampuanyaa dalam
menyesuaiakan dirinya untuk mempertahankan hidupnya, melakukan persebaran untuk
tumbuh dan hidup seperti spora yang terbang di tiup angin, dan sifat yang
dimiliki kosolitnes mempunyai kemampuan menyebar secara luas.
Dalam suatu wilayah
tertentu selalu terjadi populasi satu species dengan species lainya senantiasa
terjdi suatu interksi baik secaara langsung maaupun tidak langsung. Dengan
demikian terjadilah suatu kehidupan komunitas atau kelompok suatu kehidupan.
Jenis-jenis fauna tertentu dipengaruhi keberadaannya oleh keadaan
tumbuh-tumbuhan. Sedangkan tumbuh-tumbuhan dipengaruhi oleh iklim. Keadaan
fauna di tiap-tiap daerah atau bioma, tergantung pada kemungkinan-kemungkinan
yang dapat diberikan daerah tersebut untuk memberi makan. Iklim berpengaruh
secara langsung atau tidak langsung terhadap penyebaran fauna.
Dukungan kondisi
suatu wilayah terhadap keberadaan flora dan fauna berupa faktor-faktor fisik
(abiotik) dan faktor non fisik (biotik).Yang termasuk faktor fisik (abiotik)
adalah iklim (suhu, kelembaban udara, angin), air, tanah, dan ketinggian, dan
yang termasuk faktor non fisik (biotik) adalah manusia, hewan, dan
tumbuh-tumbuhan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Persebaran
flora dan fauna di wilayah Indonesia
Di wilayah Indonesia
tumbuh ribuan jenis pohon (flora) dan hidup bermacam-macam hewan atau binatang
(fauna). Flora dan fauna Indonesia dibedakan menjadi tiga, yaitu flora dan
fauna asiatis, peralihan (asli), dan australis. Flora dan fauna asiatis
ditemukan di Indonesia bagian barat. Flora dan fauna australis ditemukan di
Indonesia bagian timur. Flora dan fauna di Indonesia bagian tengah merupakan
flora dan fauna asli Indonesia. Pembagian ini didasarkan hasil penelitian
penelitian Alfred Russel Walace dan Max Wilhelm Carl Weber.
a.
Pesebaran
flora di Indonesia
Tanah yang subur menyebabkan berbagai
jenis tanaman dapat tumbuh dengan baik di wilayah Indonesia. Flora Indonesia
terdiri dari sekitar 4.000 jenis pohon, 1.500 jenis paku-pakuan, dan 5.000
jenis anggrek.
1. Flora Indonesia barat
Flora Indonesia bagian
barat meliputi berbagai jenis tanaman yang tumbuh di Pulau Sumatra, Jawa,
Kalimatan, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Jenis flora Indonesia bagian
barat memiliki persamaan dengan tumbuhan yang terdapat di Asia. Jenis-jenis
tumbuhan yang ada di Indonesia bagian barat sebagai berikut : pinus, kamper,
meranti, kayu besi, kayu manis, beringin, dan raflesia jati meranti, mahoni, beringin,
pinang, bunga anggrek, dan bugenvil ramin, kamper, meranti, besi, jelutung,
bakau, pinus, dan rotan markisa, rambutan, duku, durian, manggis, kemenyan,
salak, bambu, karet, kelapa sawit, dan rotan nangka, tumbuhan jamu, jarak,
kina, jambu, durian, salak, dan cempedak langsat, rambutan, dan durian
2. Flora Indonesia tengah
Flora Indonesia tengah
meliputi tumbuhan yang terdapat di Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku. Di Nusa
Tenggara terdapat padang rumput alami yang baik untuk daerah peternakan. Penyebabnya
adalah curah hujan yang rendah. Jenis tumbuhtumbuhan atau flora Indonesia
tengah adalah sebagai berikut :eboni, kayu besi, pinus, kayu hitam, rotan, dan
beberapa jenis bunga anggrek jati, sandelwood, akasia, cendana, dan beberapa
jenis bunga anggrek sagu, meranti, gotasa, kayu besi, lenggua, jati, kayu
putih, dan anggrek
markisa, jati, dan rotan lada, sorgum,
cokelat, cengkeh, salak, dan jeruk bali sagu, gandaria, kayu putih
3. Flora Indonesia timur
Flora Indonesia bagian
timur adalah tumbuhan yang hidup di pulau Papua dan pulau-pulau sekitarnya.
Jenis tanaman yang sering dijumpai di Papua adalah jenis conifera seperti
agatis alba dan obi. Di daerah dataran rendahnya terdapat pohon sagu, nipah,
dan bakau.
b. Pesebaran fauna di
Indonesia
Hewan yang hidup di
wilayah Indonesia termasuk hewan asiatis (Indonesia Barat), australis
(Indonesia Timur), hewan yang memiliki sifat campuran, dan hewan asli
Indonesia. Beberapa hewan yang terdapat di Indonesia termasuk hewan langka
sehingga perlu dilindungi
1.
Fauna
Indonesia barat
2.
Fauna
Indonesia barat adalah berbagai jenis hewan yang terdapat di Pulau Sumatra,
Jawa, Kalimantan, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Macam-macam fauna
Indonesia barat sebagai berikut
2. Fauna Indonesia tengah
Fauna yang terdapat di
Indonesia tengah adalah jenis fauna peralihan antara fauna asiatis dan fauna
australis. Selain itu juga terdapat fauna asli Indonesia. Fauna Indonesia
tengah meliputi berbagai jenis hewan yang terdapat di pulau Sulawesi dan
Kepulauan Nusa Tenggara. Fauna Indonesia tengah sebagai berikut:
3. Fauna Indonesia timur
Fauna Indonesia timur
meliputi jenis-jenis fauna yang ditemukan di Papua, Maluku, dan pulau-pulau di
sekitarnya. Fauna Indonesia timur bercorak australis. Berikut ini fauna
Indonesia timur.
2.2 Persebaran Flora Dan Fauna Di Dunia
A. Persebaran flora di dunia
Pada tahun 1889 C. Hart
Meeriem, seorang peneliti biologi alam berpendapat bahwa tipe tumbuhan pada
suatu daerah di pengaruhi oleh temperature. Kemudian dapat di buktikan adanya
factor kelembaban ternyata lebih berperan daripada factor temperature. Curah hujan
yang tinggi dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan tanaman besar. Sebaliknya,
semakin kita bergerak ke daerah dengan curah hujan rendah tumbuhan akan
didominasi oleh tumbuhan kecil, padang rumput dan akhirnya kaktus atau tanaman
padang pasir.
Komunitas Flora secara umum di dunia
dapat di bagi menjadi tiga macam yaitu :
a. Hutan, tumbuhan utama berupa
pohon-pohon besar
b. Padang rumput, tumbuhan utama adalah
rumpaut
c. Gurun, tumbuhan utama dan kondisi
iklimnya
Setiap jenis komunitas
tumbuhan tersebut, dibagi lagi menjadi beberapa jenis komunitas. Berikut macam
komunitas organism tumbuhan berdasarkan perubahan naik garis lintang
( yang berarti pula penurunan
temperaturnya) dalam pembagian mintakat (zona) temperature.
1.
Hutan
tropis
Di daerah hutan basah
tropika terdapat berates-ratus spesies tumbuhan, yang mungkin berbeda dengan
yang lain. Hutan-hutan basah tropika di seluruh dunia mempunyai persamaan.
Sepanjang tahun hutan cukup mendapatkan air dan keadaan alamnya memungkinkan
terjaginya pertumbuhan yang lama sehingga komunitas hutan tersebut kompleks.
Misalnya, terdapat di daerah tropika dan subtropika yang ada di Indonesia,
daerah Australia bagian utara, Papua, Afrika Tengah dan Amerika Tengah.
Pohon-pohon utama
memiliki ketinggian antara 20-40 meter dengan cabang-cabangnya yang berdaun
lebat sehingga membentuk suatu tudung yang mengakibatakan hutan menjadi gelap.
Dasar hutan selalu gelap, air hujan sulit mencapai dasar hutantersebut secara
langsung. Kelembaban selalu tinggi dan tetap dengan rata-rata 25 . Pada hutan
bawah tropika selain pepohonan yang tinggi, terdapat tumbuhan yang khas yaitu
liana dan epifit. Rotan adalah jenis liana, sedangkan anggrek adalah jenis
epifit.
2.
Hutan
gurun
Di daerah yang beriklim
sedang, selain terdapat banyak padang rumput dan kadang-kadang ada gurun, yang
paling khas adalah adanya hutan gugur, yang disebabkan oleh hal-hal berikut.
a. Curah hujan merata sepanjang tahun
antara 750-1000 mm per tahun serta adanya musim dingin dan musim panas sehingga
tumbuhan mengadakan penyesuaian yaitu dengan menggugurkan daunnya menjelang
musim dingin.
b. Musim yang mendahului musim dingin
disebut musim gugur. Sejak musim gugur sampai musim semi, tumbuhan yang menahun
pertumbuhannya terhenti. Tumbuhan semusim matipada musim dingin. Yang tinggal
hanya bijinya. Tumbuhan yang tahan dingin dapat berkecambah menjelang musim
panas.
Perbedaan hutan gugur
dan hutan basah adalah dalam hal kepadatan jaraknya. Di hutan gugur, jarak
antara pohon-pohonya tidak terlalu padat dan jumlah spesiesnya sedikit, yaitu
antara 10-20 spesies.
3.
Taiga
Taiga adalah huatan
pohon pinus yang daunnya seperti jarum. Pohon-pohon yang terdapat di hutan
taiga misalnya konifera, terutam pohon picia, alder (alnus), birch(betula), dan
juniper (juniperus). Daerah ini merupakan bioma yang hanya terdiri dari satu spesies
pohon. Taiga kebanyakan terdapat di belahan bumi utara ( Siberia Utara, Rusia,
Ameriaka Tengah dan Utara), dengan masa pertumbuhan pada musim panas
berlangsung antara 3 sampai 6 bulan
4.
Padang
Rumput
Daerah padang rumput
ini terbentang dari daerah tropika samapai ke daerah subtropika. Curah hujan
pada umumnya antara 250-500 mm per tahun. Hujan yang tidak teratur dan
porositas yang rendah mengakibatkan tumbuhan sulit untuk mengambil air.
Tumbuhan yang dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan seperti ini adalah
rumput. Daerah padang rumput yang relative basah, seperti yanf terdapat di
Amerika Utara, rumputnya dapat mencapai tiga meter, misalnya rumput-rumput
bluestem dan Indian grasses. Sedangkan daerah padang rumput yang kering
mempunyai rumput yang pendek. Padang rumput terdiri dari beberapa macam seperti
berikut :
a. Tundra terdapat di daerah bersuhu
dingin bercurah hujaan rendah. Jenis tumbuhan yang ada dalah rumput kerdil.
b. Praire(padang rumput) terdapat di
daerah dengan curah hujan yang berimbang bengan musim panas. Rumput di praire
lebih tinggi di bandingkan dengan rumput tundra.
c. Stepa terdapat di derah dengan cuarah
hujan tinggi. Daerah stepa umumnya terdiri dari rumput-rumput pendek dan
diselingi oleh semak belukar.
d. Sabana berupa rumput-rumput tinggi
diselingi semak belukar dan pohon-pohon tinggi. Tumbuhan yang bias tahan hidup
di daerah sabana adalah jenis tumbuhan yang tahan terhadap kelembaban rendah.
5. Gurun
Daerah gurun banyak terdapat di daerah
tropis dan berbatasan dengan padang rumput. Keadaan alam dari padang rumput
kearah gurun biasanya makin jauh makin gersang. Curah hujan rendah yaitu
sekitar 250mm per tahun atau kurang.Hujan lebat jarang terjadi dan tidak
teratur. Pancaran matahari sangat terik dan terjadi penguapan tinggi sehingga
suhu siang hari sangat panas. Pada musim panas, suhu dapat lebih dari 40
.Perbedaan suhu siang dan malam hari sangat besar. Tumbuhan yang dapat hidup
menahun di gurun adalah tumbuhan yang dapat beradaptasi terhadap kekurangan ir
dan penguapan yang cepat. Pada umumnya tumbuha yang hidup di gurun berdaun
kecil seperti duri atau idak berdaun. Tumbuhan tersebut berakar panjang
sehingga dapat mengambil air dari tempat yang dalam dan dapat menyimpan air
dalam jaringan spon.
Apabila hujan turun,tumbuhan di gurun
segera tumbuh, berbunga dan berbuah dengan cepat. Hal ini dapat terjadi dalam
beberapa hari saja setelah hujan, tetapi sempat menghasilkan biji untuk
berkembang lagi pada musim berikutnya.
5.
Tundra
Daerah tundra hanya terdapat di belahan
bumi utara dan kebanyakan di daerah lingkungan kutub utara. Daerah ini memiliki
musim dingin yang panjang dan gelap dan musim panas yang panjang dan serta
terang terus menerus. Daerah tundra di kutub dapat ini dapat mengalami gelap
berbulan-bulan, karena matahari hanya mencapai 23 ½ °LU/LS. Di daerah ini tidak
ada pohon yang tinggi, kalau ada pohon maka pohon itu terlihat pendek seperti
semak. Di daerah tundra ini banyak terdapat lumut terutama sphagnum dan
lichens(lumut kerak). Tumbuhan semusim di daerah tundra biasanya berbunga
dengan warna yang mencolok dengan masa pertumbuhan yang sangat pendek sehingga
pada musim pertumbuhan , pemandangannya sangat indah. Tumbuhan di daerah ini
dapat beradaptasi terhadap keadaan yang dingin sehingga akan tetap hidup
meskipun dalam keadaan beku.
B. Persebran fauna di dunia
Persebaran hewan di
muka bumi ini didasarkan oleh faktor fisiografik, klimatik dan biotik yang
berbeda antara wilayah yang satu dengan lainnya, sehingga menyebabkan perbedaan
jenis hewan di suatu wilayah. Seperti diketahui setiap spesies hewan mempunyai
kemampuan yang berbeda dalam mengatasi hambatan-hambatan. Andaikan tidak ada
hambatan-hambatan maka persebaran hewan akan berjalan terus. Misalnya hewan
yang biasa hidup di pegunungan akan sulit hidup di dataran rendah. Atau hewan
yang biasa hidup di daerah panas akan sulit hidup di daerah yang beriklim
dingin atau kurang curah hujannya. Di samping itu faktor sejarah geologi juga
mempengaruhi persebaran hewan di wilayah tertentu karena wilayah tersebut
pernah menjadi satu. Namun hewan berbeda dengan tumbuhan yang bersifat pasif.
Pada hewan, bila habitatnya dirasakan sudah tidak cocok, seringkali secara
masal mengadakan migrasi ke tempat lainnya. Oleh karena itu pola persebaran
fauna tidak setegas persebaran flora. Adakalanya hewan khas di suatu wilayah
juga terdapat di wilayah lainnya.
Pada tahun 1876 Alfred
Russel Wallace membagi wilayah persebaran fauna atas 8 wilayah yaitu:
Ethiopian, Palearktik, Oriental, Australian, Neotropical dan Neartik, Oceanik
dan Antartik. Untuk lebih jelas dan pemahaman Anda semakin mantap mengenai
letak wilayah persebarannya, cobalah sambil mempelajari materi ini juga
menggunakan peta dunia. Kedelapan wilayah persebaran fauna tersebut adalah
sebagai berikut.
a. Wilayah Ethiopian
Wilayah persebaranya
meliputi benua afrika, dari sebelah selatan Gurun Sahara, Madagaskar dan
selatan Saudi Arabia.Hewan yang khas daerah ini adalah: gajah Afrika, Badak
Afrika, gorilla, baboon, simpanse, jerapah. Mmalia padang rumput seperti zebra,
antilope, kijang, singa, harimau dan mamalia pemakn serangga yaitu trengiling.
Mamalia endemik di wilayah ini adalah kuda nil yang hanya terdapat di sungai
nil, mesir. Namun di Madagaskar juga terdapat kuda nil namun kecil. Menurut
sejarah puau madagaskar pernah bersatu dengan Afrika. Wilayah Ethiopian juga
memiliki hewan yang hampir sama dengan di wilayah Oriental seperti: golongan
kucing, bajing, tikus, babi hutan, kelelawar, dan anjing.
b. Wilayah Paleartik
Wilayah persebarannya
sangat luas meliputi hampir seluruh benua Eropa, Uni Sovyet, daerah dekat Kutub
Utara sampai Pegunungan Himalaya, Kepulauan Inggris di Eropa Barat sampai
Jepang, Selat Bering di pantai Pasifik, dan benua Afrika paling Utara. Kondisi
lingkungan wilayah ini bervariasi, baik perbedaan suhu, curah hujan maupun
kondisi permukaan tanahnya, menyebabkan jenis faunanya juga bervariasi.
Beberapa jenis fauna Paleartik yang tetap bertahan di lingkungan aslinya yaitu
Panda di Cina, unta di Afrika Utara, binatang kutub seperti rusa Kutub, kucing
Kutub, dan beruang Kutub. Binatang-binatang yang berasal dari wilayah ini
antara lain kelinci, sejenis tikus, berbagai spesies anjing, kelelawar. Bajing,
dan kijang telah menyebar ke wilayah lain.
c. Wilayah nearktik
Wilayah persebarannya
meliputi kawasan Amerika Serikat, Amerika Utara dekat Kutub Utara, dan
Greenland. Hewan khas daerah ini adalah ayam kalkun liar, tikus berkantung di
Gurun Pasifik Timur, bison, muskox, caribau, domba gunung. Di daerah ini juga
terdapat beberapa jenis hewan yang ada di wilayah Palearktik seperti: kelinci,
kelelawar, anjing, kucing, dan bajing.
d. Wilayah Neotropikal
Wilayah persebarannya
meliputi Amerika Tengah, Amerika .Selatan, dan sebagian besar Meksiko. Iklim di
wilayah ini sebagian besar beriklim tropik dan bagian Selatan beriklim sedang.
Hewan endemiknya adalah ikan Piranha dan Belut listrik di Sungai Amazone, Lama
(sejenis unta) di padang pasir Atacama (Peru), tapir, dan kera hidung merah.
Wilayah Neotropikal sangat terkenal sebagai wilayah fauna Vertebrata karena
jenisnya yang sangat beranekaragam dan spesifik, seperti beberapa spesies
monyet, trenggiling, beberapa jenis reptil seperti buaya, ular, kadal, beberapa
spesies burung, dan ada sejenis kelelawar penghisap darah.
e. Wilayah Oriental
Fauna di wilayah ini
tersebar di kawasan Asia terutama Asia Selatan dan Asia tenggara. Fauna
Indonesia yang masuk wilayah ini hanya di Indonesia bagian Barat. Hewan yang
khas wilayah ini adalah harimau, orang utan, gibbon, rusa, banteng, dan badak
bercula satu. Hewan lainnya adalah badak bercula dua, gajah, beruang, antilop
berbagai jenis reptil, dan ikan. Adanya jenis hewan yang hampir sama dengan
wilayah Ethiopian antara lain kucing, anjing, monyet, gajah, badak, dan
harimau, menunjukkan bahwa Asia Selatan dan Asia Tenggara pernah menjadi satu
daratan dengan Afrika.
f. Wilayah Australia
Wilayah ini mencakup
kawasan Australia, Selandia Baru, Irian, Maluku, dan pulau-pulau sekitarnya.
Beberapa hewan khas wilayah ini adalah kanguru, kiwi, koala, cocor bebek
(sejenis mamalia bertelur). Terdapat beberapa jenis burung yang khas wilayah
ini seperti burung cendrawasih, burung kasuari, burung kakaktua, dan betet.
Kelompok reptil antara lain buaya, kura-kura, ular pitoon.
g. Wilayah oceanic
Fauna di wilayah ini
tersebar di kawasan kepulauan di Samudra Pasifik. Wilayah ini merupakan
pengembangan dari wilayah Australian daratan, dengan spesifikasi fauna
tertentu. Oleh karena itu jenis faunanya hampir sama dengan wilayah Australian.
h. Wilayah Antartik
Seperti namanya maka
wilayahnya mencakup kawasan di kutub Selatan. Jenis fauna yang hidup di daerah
ini memiliki bulu lebat dan mampu menahan dingin., misalnya rusa kutub, burung
pingguin, anjing laut, kelinci kutub, dan beruang kutub.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian
diatas maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa persebaran sumber-sumber
alam yang menyangkut air, dunia tumbuh-tumbuhan serta
kesuburan tanah dan sinar matahari dan lain-lain tidaklah merata di
permukaan bumi ini. sehingga, persebaran flora dan fauna pun
juga tidak menyebar secara merata di permukaan bumi ini.
B. Saran
Dengan adanya karya tulis ini maka penulis mengharapkan
agar masyarakat dapat menjaga kelestarian flora dan fauna di sekitar kita.
0 komentar:
Posting Komentar