TATA BOGA
Untuk memenuhi tugas Ibu Ecin kuraesin
Disusun Oleh
Ketua : Dwiseptiani M.W.
Sekretaris : Ayu Mulyani
Bendahara : Siti Samrotul F.
Anggota :
o
Rini Ratnaningsih
o
Ai atini Meilani
o
Pepi Prebika
o
Nasrulloh
o
Ridwan Prima Gumilar
o
SMP
NEGERI 1 PARIGI
Jl.
Raya Timur Parigi Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kami
ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya Kami
masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan Kliping ini. Tidak lupa Kami
ucapkan kepada Guru pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan
dalam menyelesaikan kliping ini.
Penyusun menyadari
bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu
penulis angat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan
selesainya kliping ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR
ISI................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Seni ..................................................................................... 2
2.2 Jenis-jenis Karya Seni Bernuansa Islam.................................................
3
2.3 Pengertian Budaya Lokal......................................................................
6
2.4 Pendekatan dakwah islam dengan seni budaya lokal............................ 7
2.5 Jenis Seni Budaya dan Tradisi yang bernilai
Islam................................
9
2.6 Perbedaan
Seni Budaya Islam dan Bukan Islam..................................
10
BAB
III PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................................
12
3.2 Saran......................................................................................................
12
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Budaya di Nusantara tidak terlepas dai
peran penting agama Islam. Pada abd ke VII M, Indonesia telah mengenal agama
islam. Setelah melalui proses akulturasi (perpaduan budaya), sosialisasi Islam
di Nusantaa telah mencapai tahap perkembangan penting terhadap tumbuhnya pusat
peradapan Islam. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Indonesia telah memberi
sumbangan besar dalam bidang kebuadayaan nasional.
Kontirbusi Islam atau pengaruhnya
tehadap budaya yang ada di Indonesia tidak perlu diragukan lagi, seperti dalam bentuk sastra dan bahasa Arab.
Konsep ummah[1] yang menyamakan harkat dan martabat manusia di hadapan tuhan.
Kemudian juga penerimaan Bahasa Melayu sebagai bahasa kesehariaan (lingua
franca) dalam menyebarkan Islam. Pendek kata, Islam telah mewarnai pola hidup
dan kehidupan seluruh banga Indonesia dan telah menjadi kekuatan kebudayaan dan
peradaban bangsa.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Seni
Kata “seni” merupakan sebuah kata yang
semua orang di pastikan mengenalnya, walaupun dengan tingkat pemahaman yang
berbeda. Konon kata seni berasal dari kata “sani” yang artinya Jiwa Yang Luhur
atau Ketulusan jiwa. Dalam bahasa Inggris dengan istilah “ART” (artivisial)
yang artinya adalah barang/atau karya dari sebuah kegiatan.
Ada beberapa pendapat mengenai
pengertian tentang seni seperti Aristoteles, dia mengemukakan seni yaitu
kemampuan membuat sesuatu dalam hubungannya dengan upaya mencapai suatu tujuan
yang telah ditentukan oleh gagasan tertentu. Kemudian menurut Ki Hajar
Dewantara yang mengemukan seni itu indah, menurutnya seni adalah segala
perbuatan manusia yang timbul dan hidup perasaannya dan bersifat indah hingga
dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia lainnya. Sedangkan menurut
Ensiklopedia seni adalah sebuah penciptaan benda atau segala hal yang karena
kendahan bentuknya, orang senang melihat dan mendengar.
Namum seni dalam konteks ini, diarahkan
kepada seni yang mengangkat nilai-nilai islam dan ajarannya. Sebab, sampai saat
ini seni hanya dipahami sebatas pengertian lahiriah. Sementara pengertian yang
mengarah kepada dunia (dalam batin), belum mendapat perhatian para peminat,
para ahli dalam bidang ke-islaman dan kesenian itu sendiri.
Ada beberapa pendapat para ahli seni
yang berlatar belakang Islam dan memiliki aqidah yang kuat karena telah teruji
pada perjalanan ruang dan waktu, anatara lain :
a)
Ibnu arabi[2]
Seni Islam adalah usaha untuk
menciptakan keharmonisan hubungan antara kemurnian dan spiritualitas.
b)
Muhammad Qutub (ulama besar)
Seni Islam adalah ekpresi tentang
keindahan dan perwujudan fitrah manusia dalam memaknai alam dan hidup secara
benar dan sempurna.
c)
Imam Ghazali
Seni adalah keterkesanan hati seseorang
dalam memahami alam dunia dan keindahannya, sehingga getaran nada music hatinya
tersentuh secara fitrawiyah.
Dari beberapa pendapat para ahli di
atas, dapat disimpulkan bahwa seni menurut kaum muslimin, adalah seni yang
melahirkan sebuah kepribadian muslim yang utuh antara lahir dan batinnya,
antara dirinya, dan kedekatannya kepada Allah (fitrah dan takwanya) . sehingga
seni Islam selalu berusaha mengembangkan
bagi pemeluknya untuk mencapai kesempurnaan hidup ( memperbaiki ahlak).
2.2
Jenis-jenis Karya Seni Bernuansa Islam
Nuansa seni Islami yang telah digarap
dan dipopulerkan masyarakat Islam di Indonesia berpuluh-puluh tahun antara
lain:
a.
Seni kaligrafi Al-Qur’an dan Al-Hadits
Seni Kaligrafi yang artinya karya tulis
tangan indah hasil kreasi estetik[3] seseorang yang berguna untuk memenuhi
kebutuhan jiwa muslim (rohani) dalam mencintai Al-Qur’an dan As-Sunah Nabi.
Karena keindahannya, seni kaligrafi ini dapat difunsikan untuk hiasan, logo,
stempel, sampul kitab, pesan-pesan tauhid dan moral untuk kaum muslimin,
penulisan ayat-ayat Al-Qur’an, dan masih banyak lagi fungsi-fungsinya.
Di Indonesia, seni Kaligrafi ini telah
berkembang mulai abad 12 masehi atau semenjak kerajaan Islam muncul dan berdiri
dibeberapa wilayah Indonesia, seperti Aceh, Demak, Ternate, Tidore, Maluku,
Cirebon, Banten, Madura, Nusa Tenggara barat, dan sebagainya.
Adapun corak atau gaya seni Kaligrafi,
yang berkembang di Indonesia, antara lain, seperti gaya kufi[4], gaya Naskhi,
gaya Ri’qi, gaya Farisi, dan gaya
Diwani.
Gaya kufi ini terdiri dari bentuk-bentuk
geomatris kaku dan matematik. Biasanya digunakan untuk mengias masjid,
gedung-gedung pemerintah, tembok-tembok dinding istana raja, gapura masjid,
majalah, benda-benda senjata dan sebagainya.
b.
Hiasan (ornament) Arabeska
Ragam hias Arabeska,yaitu jenis hiasan
yang salin jalin menjalin simpai, lilit melilit tumpang tindih seperti irama
huruf Arab. Ragam hias ini sebenarnya isinya berupa sederetan huruf Arab,
tetapi dibentuk seperti bentuk binatang, (burung, singa, kuda) manusia maupun
buah-buahan, dan sebagainya.
c.
Seni music (Handasah al-Shawt)
Istilah music berasal dari bahasa arab
“musiqa” artinya suara. Dalam pengertian Islam, music atau Handasah al Shawt
adalah terbatas pada kualitas suara untuk jenis irama atau lagu dalam pembacaan
ayat-ayat Al-Qur’an. Jadi pembahasan music Islam tidak bertalian dengan
keberadaan kualitas instrumentalnya atau kualitas vokalitasnya.
d.
Seni Arsitektur
Kehadiran Islam telah mendorong lahirnya
ciptaan-ciptaan baru dalam seni bangunan yang disesuaikan dengan kebutuhan
masyarakat Islam, misalnya bangunan masjid sebagai pusat beribadah dan
berkumpulnya umat Islam. Masjid di Aceh, Demak, Kudus dan di daerah lain di
Nusantara merupakan kekayaan seni arsitektur yang terus berkembang sampai
sekarang. Karya seni arsitektur pengaruh Islam juga tampak dalam bangunan
keraton-keraton kerajaan Islam. Disamping itu, seni arsitektur juga tampak
dalam makam-makam para raja kerajaan Islam di Nusantara.
e.
Seni Tari
Di beberapa daerah di Indonesia terdapat
bentuk-bentuk tarian yang berkaitan dengan bacaan shalawat. Misalnya pada seni
rebana diikuti dengan tari-tarian zipin[5], bacaan shalawat dengan menggunakan
lagu-lagu tertentu.
f.
Seni Sastra
Seni sastra yang berkembang pada zaman
Islam umumnya berkembang di daerah sekitar Selat Malaka (daerah Melayu) dan di
Jawa. Ditinjau dari corak dan isinya, kesusastraan zaman Islam dibagi menjadi
beberapa jenis, meskipun pembagian itu tidak dapat dilakukan secara tegas sebab
sering terjadi suatu naskah dapat dimasukkan ke dalam dua golongan sekaligus.
Jenis-jenis karya sastra zaman Islam di antaranya adalah sebagai berikut:
1)
Hikayat
Hikayat adalah cerita atau dongeng yang
biasanya penuh dengan keajaiban dan keanehan. Tidak jarang hikayat berpangkaI
pada tokoh-tokoh sejarah atau peristiwa yang benar- benar terjadi.
2)
Babad
Babad adaIah dongeng yang sengaja diubah
sebagai cerita sejarah. DaIarn babad, tokoh, tempat, dan peristiwa harnpir
semua ada daIam sejarah, tetapi penggarnbarannya diIakukan secara berlebihan.
Contohnya Babad Tanah Jawi, Babad Cirebon, Babad Giyanti, dan Babad Pakepung.
Di daerah Melayu, babad dikenaI dengan nama sejarah sarasilah (siIsilah) atau
tambo, yang juga diberi juduI hikayat. Contohnya Tambo Minangkabau, Hikayat
Raja-raja Pasai, dan Hikayat Sarasilah Perak.
3)
Suluk
SuIuk adaIah kitab-kitab yang
menguraikan soaI tasawuf. Kitab suluk sangat rnenarik karena sifatnya
pantheisme, yaitu menjeIaskan tentang bersatunya rnanusia dengan Tuhan
(mangunggaling kawulo lan Gusti). Pujangga-pujangga kerajaan dan para waIi
banyak menghasiIkan karya-karya sastra jenis suIuk ini, antara lain ; sunan
Bonang (mengernbangkan iImu suIuk daIam bentuk puisi yang dibukukan daIam Kitab
Bonang), Hamzah Fansuri[6] (menghasilkan karya sastra dalam bentuk puisi yang
bernafaskan keislaman), misalnya Syair Perahu dan Syair dagang.
2.3
Pengertian Budaya Lokal
Budaya memiliki arti yang berbeda dengan
seni. Kalau budaya merupakan hasil budi dan daya manusia dalam rangka memenuhi
seluruh kehidupan hidupnya. Sedangkan seni merupakan bagian dari hasil proses manusia
berbudaya, yang menghasilkan sesuatu yang indah dan menarik hati atau diri
sendiri dan orang lain.
Dalam bahasa Sanskerta budaya yaitu
buddhayah yang berarti budi (akal) dan daya (kekuatan). Hasil budi daya manusia
tidak hanya seni saja, tetapi bisa berbentuk teknologi, ekonomi, bahasa, system
religi, system bermasyarakat dan sebagainya.
Beberapa pendapat para ahli kebudayaan
yang merumuskan pengertian-pengertiannnya, yaitu:
a.
Dr. J. Verkuyl
Budaya dari bahasa sanskerta yaitu
budaya merupakan bentuk jamak dari budi menjadi budaya, yang berarti roh atau
akal. Kebudayaan adalah segala sesuatu yang diciptakan oleh akal budi manusia,
b.
Prof. Dr. koencaraningrat
Budaya berasal dari kata “budayyah”
bentuk jamak dari budhi. Jadi kebudayaan adalah hal-hal yang bersangkutan
dengan budi dan akal.
c.
Prof. Selo Sumardjan
Kebudayaan adalah rasa yang meliputi
jiwa manusia dalam mewujudkan kaidah-kaidah dan nilai-nilai kemasyarakatan
secara luas. Seperti agama, ideology, kebatinan kesenian, dan semua unsur yang
merupakan hasil ekspresi dari jiwa manusia yang hidup dalam suatu masyarakat.
Sedangkan pengertian budaya local adalah
sebuah hasil usaha manusia yang berupa cipta, rasa, karsa yang berguna untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya baik lahir maupun batiniyah dalam masyarakat
tertentu yang bersifat tradisional lokal dan kesederhanaannya. Karena kelokalan
dan kedaerahannya, budaya lokal bentuknya beragam. Keragaman budaya lokal
disebabkan karena persoalan geografis.
Walaupun bersifat lokal dan bersifat
tradisional, tetapi dengan datangnya Islam keragaman budaya tersebut dapat
diterapkan untuk kepentingan nilai-nilai ketauhidtan masyarakat tersebut. Islam
bernilai ketahuhidan yang akan membentuk manusia untuk berlaku penuh dengan
kesucian, kefitrahan pengagungan kepada Allah SWT.
Dengan demikian apa yang dikatakan oleh
para ahli (pendapat) di atas, kalau disimpulkan sebenarnya menuju kepada
kemuliaan hidup manusia. Walau hanya dilakukan sekelompok lokal manusia.
2.4
Pendekatan dakwah islam dengan seni budaya lokal
Beberapa peneliti mengemukakan,
berkembangnya islam di Indonesia secara perlahan tetapi pasti dan menghasilkan
sesuatu yang menakjubkan dalam hal kesuksesan dakwah islam dalam hal kesuksesan
dakwah Islam, dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu :
a.
Pengaruh Ulama
Ulama adalah orang yang diberi kelebihan
oleh Allah SWT dalam bidang keilmuan Islam. Keilmuan yang dimiliki para ulama
mulai dari ilmu fiqh, ushuludin, muamalah, akhlaq, keimanan (aqidah),
ketasawufan, sampai ahli dalam penciptaan peralatan kebutuhan hidup manusia,
seperti; alat pertanian, transportasi, dan perdagangan menjadi daya tarik
masyarakat untuk masuk Islam.
Metode yang dilakukan para ulama pada
masa itu, para ulama tidak menghapus secara total adat yang sudah berlangsung di
masyarakat. Mereka memasukkan ajaran-ajaran islam dalam adat-adat tersebut.
Dengan harapan masyarakat tidak merasa kehilangan adat dan ajaran Islam dapat
diterima. Dengan demikian, budaya Islam yang ada di Indonesia bukan merupakan
ajaran Islam yang harus diamalkan, tetapi sebagai metode dakwah pada masa itu.
Pengaruh para Wali Songo di Jawa, para Anjengan di Sunda, para Kyai di Jawa
Tengah, Para Tuan Guru[7] di Nusa tenggara. Mereka rata-rata memiliki ilmu yang
tinggi, berahlaq mulia, dan bermata pencaharian sendiri dengan hasil olah cipta
alat-alat teknologi sederhana sendiri. Dimata masyarakat, Ulama ini memiliki
kewibaan tersendiri.
b.
Pengaruh para tokoh Empu
Empu[8] adalah orang yang diberi
kelebihan dalam olah jiwa dan kreasi daya cipta seni budaya di berbagai bidang
keahlian, seperti; karya sastra, tulis menulis, kesenirupaan, keahlian lain;
kesufian dan kefilsafatan. Para empu ini mendapat kedudukan yang tinggi dimata
masyarakat dan para pemegang istana.
Untuk mengembangkan keilmuan dan keahliannya, para empu dibantu para
cantrik dan mentrik[9]. Karena keahliannya dalam hal teknis dan artistic
inilah, para empu menjadi tempat bertanya sekaligus sebagai guru masyarakat.
2.5
Jenis Seni Budaya dan Tradisi yang bernilai Islam
Berbagai karya seni budaya tradisi Islam
yang berkembang di Indonesia, yang menjadi kekuatan untuk menjaga kesatuan dan
pergaulan, mengandung ajaran akhlaq mulia, yang digarap para da’i, mubaalik,
para wali, dan juga dorongan para raja-raja di Nusantara, antara lain :
a.
Karya Seni Rupa lokal
Tradisional
1)
Seni Arsitektur Keraton dan Kasultanan
Arsitektur keratin dan kasultanan di
Nusantara, rata-rata bercorak tradisi religio-magis, yang terdiri dari: ruang
pasebahan, sitihinggil, alun-alun, pasar, dan masjid. Contohnya seperti istana
keratin Surakarta, Kasultanan Cirebon, Kasultanan Demak, dan sebagainya.
2)
Makam atau nisan
Makam dalam tradisi Islam di Indonesia
berbentuk mar,era tau batu dan bermahkota seperti kubah masjid (maesan),
terkadang berhiaskan tulisan kaligrafi atau arabeska. Contohnya seperti Makam
Sultan Malikus Shaleh di Samudra Pasai, makam para Wali di Jawa.
3)
Bentuk Arsitek bangunan Masjid, Surau, Langgar khas Indonesia
Masjid di Indonesia beratap tumpang
mirip pura pada masa hindu, atap ini menjadi prototype sebagian besar masjid di
Indonesia. Perbedaannya hanya pada jumlah atap tumpangnya, ada yang bertumpang
3, 5, dan 6. Bentuk bangunan Masjid di Indonesia merupakan gabungan antara
konsep pura dan bangunan kelenteng.
4)
Wayang
salah satu budaya Jawa hasil akulturasi
dengan budaya India. Cerita-cerita pewayangan diambil dari kitab Ramayana dan
Bharatayudha. Setelah terjadi akulturasi dengan Islam tokoh-tokoh dan cerita
pewayangan diganti dengan cerita yang bernuansa Islam. Bagi orang jawa, wayang
bukan hanya sebagai tontonan, tetapi juga tuntunan karenasarat dengan
pesan-pesan moral yang menjadi filsafat hidup orang Jawa.
b.
Karya Seni Musik lokal
1)
Shalawatan
Music Shalawatan merupakan music perkusi
terbang yang dipukil bergantian dengan sair dan puisi yang dilagukan dengan
irama Arab atau Jawa.
2)
Macapat
Macapatan[10], berupa jenis lagu Jawa
yang sudah diatur komposisinya. Penampilan tanpa iringan music, tetapi hanya
vocal saja.
3)
Orkes Gambus
Musik gambus mirip dengan Shalawatan,
tetapi alat-alat musiknya ditambah dengan viola accordion, mandolin, dan bahkan
beberapa alat music elektrik.
4)
Gamelan Sekaten
Gamelan jawa yang ditabuh saat upacara
sekaten peng-islaman bagi yang akan masuk agama islam dengan pembacaan
syahadat. Sekaten ini dilaksanakan pada bulan maulud.
2.6 Perbedaan Seni Budaya Islam dan Bukan Islam
a. Seni
Budaya Islam
1)
Menyuarakan nilai-nila ketauhidan
2) Ajakan
terhadaop kemakrufan dan melarang kemudharatan
3) Tidak
bertentangan dengan Qur’an dan sunnah
4) Tdak
membawa kearah kemaksiatan
5)
Bernilai kesalehan social dan keteladanan amaliyah
6)
Menggerakkan ukhuwah islamiyyah
b. Seni
budaya bukan Islam
1)
Menyuarakan nilai-nila keduniaan
2)
Bernuansa kemusrikan dan kekufuran
3)
Bertentangan dengan Al-Qur’an dan Sunnah
4)
Menyuarakan dan membangkitkan nafsu
5)
Melupakan adanya Allah dan nama-nama-Nya
6)
Merusak budi pekerti manusia dan mengarah kepada kesyaitanan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setelah membahas berbagai seni dan
budaya lokal ini, kita telah mengetahui bagaimana Islam berpengaruh besar
terhadap peradaban budaya di Nusantara ini. Metode-metode dakwah yang dilakukan
para ulama telah berhasil secara jelas. Dimana seni budaya di Nusantara telah
menjadi seni yang religious (islam) tanpa merubah total budaya itu sendiri.
Seperti alam hal tahlilan. Tahlilan termasuk budaya hindu untuk menghormati
orang yang telah mati, atau merayakan dengan dupa dan sebagainya. Namun dalam
Islam di ubah atau diisi dengan membaca yasin dan surat-surat pendek. Kemudian
dupa diganti jajan atau makanan untuk dibawa pulang.
3.2 Saran
Dipungkiri atau tidak, budaya lokal suku-suku di Nusantara masih menjadi kebiasaan
masyarakat. Bila pandang dari sisi budaya, maka upacara-upacara tersebut
memperkaya khasanah kebudayaan lokal di Nusantara.
Untuk itu, siapapun orangnya, sebagai
manusia Indonesia yang berbudaya diharapkan dalam menyikapi adanya keragaman
budaya tersebut, memiliki landasan-landasan yang arif dan bijaksana, dengan
tetap berusaha menyempurnakan dan berusaha menjaga kemurnian aqidah islam yang
benar. Agar budaya tersebut melahirkan sikap-sikap menyekutukan Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah
taufik,sejarah lokal di Indonesia, gadjah mada: Jakarta 2005
Soekmono R.
pengantar sejarah kebudayaan i8ndonesia 2 , kanisius: yogjakarta 1979
http://ujungkulon22.blogspot.com/2012/03/sejarah-tradisi-islam-di-nusantara.html
issiniyatun,
sejarah kebudayaan islam,MGP jepara: 2008
Jokerqq.com agen bandar66 online terpercaya di dindonesia
BalasHapussedia berbagai bonus menarik langsung cek saja guys
ingin tau Tips Nenek Moyang Menang Poker Online , Bandar66 , Judi DOmino ? Silahakan Cek website ini
http://www.jokerbandar66.com/