Rabu, 12 Maret 2014


Bunga matahari (Helianthus annuus L.) adalah tumbuhan semusim dari suku kenikir-kenikiran (Asteraceae) yang populer, baik sebagai tanaman hias maupun tanaman penghasil minyak. Bunga tumbuhan ini sangat khas: besar, biasanya berwarna kuning terang, dengan kepala bunga yang besar (diameter bisa mencapai 30cm). Bunga ini sebetulnya adalah bunga majemuk, tersusun dari ratusan hingga ribuan bunga kecil pada satu bongkol. Bunga matahari juga memiliki perilaku khas, yaitu bunganya selalu menghadap ke arah matahari atau heliotropisme. Orang Perancis menyebutnya tournesol atau "pengelana matahari". Namun demikian, sifat ini disingkirkan pada berbagai kultivar baru untuk produksi minyak karena memakan banyak energi dan mengurangi hasil.

Bunga matahari merupakan bunga nasional RRC dan bunga resmi negara bagian Kansas, Amerika Serikat.

Tumbuhan terna semusim yang berasal dari Amerika Tropik bagian utara (Meksiko), tinggi 3m sampai 5m tergantung varietasnya. Daun tunggal lebar. Batang biasanya ditumbuhi rambut kasar, tegak, jarang bercabang.

Bunga tersusun majemuk. Terdapat dua tipe bunga: bunga tepi atau bunga lidah yang membawa satu kelopak besar berwarna kuning cerah dan steril, dan bunga tabung yang fertil dan menghasilkan biji. Bunga tabung ini jumlahnya bisa mencapai 2000 kuntum dalam satu tandan bunga. Penyerbukan terbuka (silang) dan dibantu oleh serangga. Pada hari yang cerah, tandan bunga majemuk mengikuti pergerakan harian matahari (asal nama tumbuhan ini), yang gejalanya disebut heliotropisme. Tumbuhan mendapat keuntungan 10% lebih fotosintesis karena pergerakan ini.
Bijinya bertipe "achane". Pada tipe ini, buah dan biji tidak dapat dengan mudah dibedakan.

Kelompok budidaya
Bunga matahari hias.
Ada empat kelompok budidaya bagi bunga matahari yang dibedakan berdasarkan kegunaannya. Kultivar yang dirakit biasanya diarahkan pada salah satu kegunaan tertentu saja.
1.       Kelompok penghasil minyak, dimanfaatkan minyak bijinya. Biji kelompok ini memiliki cangkang biji yang tipis. Kandungan minyaknya berkisar 48% hingga 52%. Untuk menghasilkan satu liter minyak diperlukan biji dari kira-kira 60 tandan bunga majemuk.
2.       Kelompok pakan ternak, dipanen daunnya sebagai pakan atau pupuk hijau.
3.       Kelompok tanaman hias, yang memiliki warna kelopak yang bervariasi dan memiliki banyak cabang berbunga,
4.       Kelompok kuaci, untuk dipanen bijinya sebagai bahan pangan.
Sejarah
Tumbuhan ini telah dibudidayakan oleh orang-orang Indian Amerika Utara sejak ribuan tahun lalu. Selanjutnya tersebar ke Amerika Selatan dan menjadi salah satu sumber pangan bagi warga Inka. Setelah penaklukan oleh orang Eropa, bunga matahari diperkenalkan ke Eropa dan berbagai penjuru dunia lainnya pada abad ke-16. Semenjak abad ke-17 bijinya digunakan dalam campuran roti atau diolah sebagai pengganti kopi serta cokelat. Penggunaannya sebagai sumber minyak mulai dirintis pada abad ke-19.
Budidaya
Bunga Matahari di ladang.
Bunga matahari menyukai tanah yang subur dan hangat. Tumbuhan ini menyukai suasana yang cerah. Mengingat asalnya, tumbuhan ini cocok tumbuh pada tempat dengan iklim subtropik. Di daerah tropika hasilnya tinggi jika ditanam pada dataran tinggi. Di daerah beriklim sedang seperti Eropa tumbuhan ini hanya bisa ditanam pada musim semi hingga musim gugur dan harus dihindari terkena frost.
Kerapatan tanam biasanya 60000 hingga 70000 tanaman per ha.
Minyak bunga matahari
Seperti telah disinggung pada bagian kelompok budidaya, pemanfaatan bunga matahari terutama adalah sebagai sumber minyak, baik pangan maupun industri. Sebagai bahan pangan, minyak bunga matahari cocok dipakai untuk menggoreng, mengentalkan, serta campuran salad. Minyak bunga matahari kaya akan asam linoleat (C18:2), suatu asam lemak tak jenuh yang baik bagi kesehatan manusia. Kepentingan teknik menginginkan minyak dengan kadar asam oleat yang lebih tinggi dan terdapat pula kultivar bunga matahari yang menghasilkan minyak dengan kualitas demikian (mengandung 80% hingga 90% asam oleat, sementara kultivar untuk pangan memiliki hanya 25% asam oleat).


Manfaat Bunga Matahari

Selain sebagai tanaman hias, ternyata bunga matahari punya berbagai manfaat, terutama pada bijinya yang sering kita sebut kwaci. Berikut ini adalah beberapa contoh manfaat dari bunga matahari.

Bunga
Bunga dari tanaman ini berkhasiat menurunkan tekanan darah tinggi. Selain itu, bunga ini memiliki sifat analgesik yang bisa mengurangi rasa sakit. Ramuan bunga matahari sering digunakan untuk menghilangkan sakit kepala, sakit gigi, nyeri lambung, nyeri haid, maupun digunakan sebagai obat luar untuk radang payudara dan rematik.

Batang
Sumsum batang tanaman bunga matahari dan bagian dasar/pangkal bunga, mengandung hemicelluloses yang bisa digunakan untuk mengobati kanker esophagus dan lambung. Selain itu juga berkhasiat untuk melancarkan saluran kemih agar tidak nyeri/perih.

Biji (kwaci)
Manfaat tanaman bunga matahari juga terletak pada bijinya. Khasiat kwaci sudah banyak dikenal orang karena kandungan minyak dan zat-zat kimia lain yang sangat bagus untuk kesehatan. Dapat digunakan untuk meluruhkan kencing, mengobati demam, flu, batuk, disentri, dan juga dapat meningkatkan nafsu makan.

Daun
Daun tanaman ini bisa dimanfaatkan untuk makanan ternak. Tapi juga bisa dimanfaatkan sebagai obat malaria, anti radang, dan zat analgesiknya digunakan sebagai penghilang rasa nyeri.

Akar
Bagian lain dari tanaman bunga matahari adalah akar. Bagian ini bisa dimanfaatkan untuk peluruh kencing, penghilang rasa nyeri, mengobati batuk, batu ginjal, radang saluran nafas (bronkhitis), dan juga keputihan.




Categories:

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!