Selasa, 18 September 2012


Delapan Hewan Khas di Dunia

Di dunia ini, banyak sekali jenis hewan. Jumlahnya bisa mencapai jutaan spesies. Hewan-hewan itu tersebar di seluruh negara. Hampir di setiap wilayah terdapat hewan yang serupa di negara lainnya. Namun demikian, ada beberapa jenis hewan yang hanya terdapat di daerah atau negara tertentu dan tidak ditemukan di negara lainnya. Hal itu bisa disebabkan karena makanan, kondisi cuaca, serta tempat tinggalnya yang hanya cocok di wilayah itu.
Nah, dari sekian banyak hewan-hewan itu, bersama ini saya tuliskan delapan jenis hewan yang khas di sejumlah negara. Kedelapan hewan khas itu adalah :

1. Rakun : Hewan Khas Amerika Utara
Rakun adalah hewan khas dari Amerika Utara. Hewan ini termasuk ke dalam jenis mamalia. Ia sering pula disebut dengan coon (baca kun). Ukurannya tidak terlalu besar, dan tidak pula kecil. Ukuran tubuhnya sekitar 40-70 centimeter dengan berat antara 3,5 sampai 9 kilogram. Bulunya sangat tebal dengan warna abu-abu. Ketebalan buku ini berguna untuk melindungi tubuhnya dari hawa dingin. Panjang bulu mencapai 2-3 cm.
Rakun termasuk jenis binatang yang pintar dan cerdik. Menurut beberapa penelitian, rakun memiliki kepandaian dalam mengingat sesuatu sampai tiga tahun. Tempat tinggal utama rakun adalah hutan yang terletak di Amerika Utara. Biasanya, ia bisa ditemukan di hutan gugur dan hutan campuran. Terkadang, ia juga bisa ditemukan di daerah pegunungan dan pantai.
2. Kanguru : Khas dari Australia
Kanguru adalah hewan mamalia yang memiliki kantung (marsupialia). Hewan ini termasuk hewan khas Australia. Kata kanguru diambil dari bahasa Aborigin, yakni gangguru, yang artinya saya tidak tahu. (Lucu juga nih). Ada tiga spesies kanguru, yakni :
Kanguru Merah; adalah hewan marsupial terbesar yang masih hidup. Apabila berdiri tingginya dapat mencapai lebih dari dua meter dan bobotnya mencapai 90 kg. Kanguru jenis ini biasanya bergerak dalam kelompok besar. Mereka tidur di kala siang yang hawanya paling panas. Apabila tidak ada air, mereka akan mencari kelembaban dari tumbuhan hijau. Mereka juga hanya akan berkembangbiak apabila ada hujan dan tumbuh tanaman baru.
Kanguru Abu-abu Timur; dapat ditemukan di daerah subur Australia bagian timur.
Kanguru Abu-abu Barat; dapat ditemukan di Australia bagian barat, Australia bagian selatan yang dekat dengan pantai dan basin Sungai Darling. Kanguru Abu-abu sangat banyak jumlahnya. Mereka hidup di hutan-hutan eukaliptus yang terbuka dan di daerah berumput. Mereka memakan rumput.
Kanguru mempunyai dua kaki belakang yang kuat, telapak kakinya yang besar didesain untuk meloncat. Kanguru biasa melompat dengan kecepatan 20-25 km/jam. Tapi mereka bisa melompat hingga kecepatannya menjadi 70 km/jam. Harapan hidup kanguru sekitar 9-18 tahun. Walau kadang-kadang ada kanguru yang bisa bertahan hidup hingga 28 tahun.
3. Panda : Sichuan, Cina
Panda Besar atau Ailuropoda melanoleuca, sering disebut dengan si Kucing Hitan Putih. Panda, adalah seekor mamalia yang biasanya diklasifikasikan ke dalam keluarga beruang, Ursidae, yang hewan asli Tiongkoktengah. Panda Besar tinggal di wilayah pegunungan, seperti Sichuan dan Tibet. Pada setengah abad ke-20 terakhir, panda menjadi semacam lambang negara Tiongkok, dan sekarang ditampilkan pada uang emas negara tersebut.
Nama Cina-nya berarti “kucing-beruang,” dan juga bisa dibaca dibalik tanpa mengubah arti. Ia dinamai panda di Barat karena mirip dengan Panda Merah, dan dulunya dikenal sebagai Beruang Belang (Ailuropus melanoleucus).
Meskipun secara taksonomis ia adalah karnivora, makanannya seperti herbivora, sebagian besar tumbuh-tumbuhan, hampir hanya bambu saja. Secara teknis, seperti banyak hewan, panda adalah omnivora (Bisa disebut Karnivora, Omnivora, Herbivora), karena diketahui mereka juga makan telur, dan juga serangga selain bambu. Kedua makanan ini adalah sumber protein yang diperlukan. Telinganya bergerak-gerak saat mereka mengunyah.
Panda Besar termasuk spesies terancam punah, terancam oleh kehilangan habitat dan tingkat kelahiran sangat rendah, baik di alam maupun di kandang. Sekitar 1.600 diyakini masih hidup di alam. Panda Besar adalah lambang World Wildlife Fund (WWF), organisasi pelestarian alam.
Panda Besar memiliki cakar yang ganjil, dengan “jempol” dan lima jari; “jempol” ini sebenarnya tulang-pergelangan tangan yang termodifikasi.
4. Komodo : Flores, Nusa Tenggara Timur (Indonesia)
Komodo, atau yang selengkapnya disebut biawak komodo (Varanus komodoensis), adalah spesies kadal terbesar di dunia yang hidup di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara. Biawak ini oleh penduduk asli pulau Komodo juga disebut dengan nama setempat ora. Baru-baru ini, Komodo dan PulauKomodo ditetapkan sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia kategori alam(new 7 wonders of nature).
Komodo, termasuk anggota famili biawak Varanidae, dan klad Toxicofera, komodo merupakan kadal terbesar di dunia, dengan rata-rata panjang 2-3 m. Ukurannya yang besar ini berhubungan dengan gejala gigantisme pulau, yakni kecenderungan meraksasanya tubuh hewan-hewan tertentu yang hidup di pulau kecil terkait dengan tidak adanya mamalia karnivora di pulau tempat hidup komodo, dan laju metabolisme komodo yang kecil.
Karena besar tubuhnya, kadal ini menduduki posisi predator puncak yang mendominasi ekosistem tempatnya hidup. Komodo ditemukan oleh peneliti barat tahun 1910. Tubuhnya yang besar dan reputasinya yang mengerikan membuat mereka populer di kebun binatang. Habitat komodo di alam bebas telah menyusut akibat aktivitas manusia dan karenanya IUCN memasukkan komodo sebagai spesies yang rentan terhadap kepunahan. Biawak besar ini kini dilindungi di bawah peraturan pemerintah Indonesia dan sebuah taman nasional, yaitu Taman Nasional Komodo, didirikan untuk melindungi mereka.
5. Bison : Amerika Serikat
Bison adalah kelompok mamalia berkuku genap. Mereka membentuk genus Bison dari subfamili Bovinae dan famili Bovidae. Bison tinggal di bagian utara bumi. Bison Amerika tinggal di Amerika Utara. Mereka hidup hingga berusia 20 tahun, dan lahir tanpa tanduk.
6.  Onta : Jazirah Arabia
Unta atau Onta adalah dua spesies hewan berkuku genap dari genus Camelus (satu berpunuk tunggal –Camelus dromedarius, satu lagi berpunuk ganda – Camelus bactrianus) yang hidup ditemukan di wilayah kering dan gurun di Asia dan Afrika Utara. Rata-rata umur harapan hidup unta adalah antara 30 sampai 50 tahun. Onta disebut juga hewan khas padang pasir, karena hidupnya hanya di daerah yang padang pasir.
Domestikasi unta oleh manusia telah dimulai sejak kurang lebih 5.000 tahun yang lalu. Pemanfaatan unta antara lain untuk diambil susu (yang memiliki nilai nutrisi lebih tinggi dari pada susu sapi) serta dagingnya, dan juga digunakan sebagai hewan pekerja.
Unta Arab (dromedaris) hidup di kawasan Afrika Utara dan Timur Tengah serta anak benua India. Jumlahnya saat ini sekitar 14 juta ekor. Di Afrika Utara, unta Arab sangat berperan bagi sebagian negara, seperti Somalia dan Ethipia. Di sana unta dimanfaatkan susunya.
Unta bactrian hidup dikawasan Gurun Gobi di Cina, Mongolia dan Australia. Unta bactrian sat ini jumlahnya menurun sekitar 1.4 juta yang disebabkan berbagai faktor, salah satunya pembunuhan massal unta di australia. Unta di dianggap menjadi penyumbang gas rumah kaca dan dianggap menjadi biang kerk global warming.
7. Anoa : Sulawesi (Indonesia)
Anoa adalah hewan khas Sulawesi. Ada dua spesies anoa yaitu: Anoa Pegunungan (Bubalus quarlesi) dan Anoa Dataran Rendah (Bubalus depressicornis). Keduanya tinggal dalam hutan yang tidak dijamah manusia. Penampilan mereka mirip dengan kerbau dan memiliki berat 150-300 kg. Anak anoa akan dilahirkan sekali setahun.
Kedua spesies tersebut dapat ditemukan di Sulawesi, Indonesia. Sejak tahun 1960-an berada dalam status terancam punah. Diperkirakan saat ini terdapat kurang dari 5000 ekor yang masih bertahan hidup. Anoa sering diburu untuk diambil kulitnya, tanduknya dan dagingnya.
8. Pesut : Sungai Mahakam, Kutai Kartanegara (Kaltim, Indonesia)
Pesut (orcaella brevirostris)biasanya hidup di sungai-sungai daerah tropis. Di Indonesia, hewan yang mirip dengan lumba-lumba ini dikenal dengan nama Pesut Mahakam. Hal ini dikarenakan hidupnya ada di Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Saat ini, hewan yang dilindungi ini hanya terdapat di tiga lokasi di dunia, yakni Sungai Mahakam (Kalimantan Timur, Indonesia), Sungai Mekong di Cina, dan Sungai Irawady (Myanmar).
Di sepanjang aliran sungai Mahakam, mulai dari Kabupaten Kutai Kartanegara hingga pedalaman Kutai Barat, dapat ditemukan pesut Mahakam ini. Masuk ratusan kilometer ke pedalaman Kutai Kartanegara, tepatnya antara Kecamatan Kota Bangun dan Muara Muntai, lalu masuk ke Kabupaten Kutai Barat di Kecamatan Penyinggahan, Muara Pahu, Melak, hingga Long Iram, sering dijumpai pesut Mahakam. Hanya saja, populasinya saat ini sudah berkurang dan terancam punah. Tidak diketahui dengan pasti, berapa populasinya.
Habitat hewan pemangsa ikan dan udang air tawar ini dapat dijumpai di perairan Sungai Mahakam, Danau Jempang di Kecamatan Tanjung Isuy (15.000 Ha), Danau Semayang (13.000 Ha) dan Danau Melintang (11.000 Ha) di Kecamatan Kenohan, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Pesut mempunyai kepala berbentuk bulat (seperti umbi) dengan kedua matanya yang kecil (mungkin merupakan adaptasi terhadap air yang berlumpur). Tubuh Pesut berwarna abu-abu sampai wulung tua, lebih pucat pada bagian bawah –tidak ada pola khas. Sirip punggung kecil dan membundar di belakang pertengahan punggung. Dahi tinggi dan membundar; tidak ada paruh. Sirip dada lebar membundar. 
Categories:

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!